EM-1 Thorpe Bullpup Rifle (1948)

EM-1 Thorpe | Sumber foto

Seperti yang kita ketahui bahwa konsep bullpup bukanlah hal yang baru. Konsep bullpup sudah ada bahkan sejak sebelum perang dunia pertama dimulai (1901, artikel menyusul). Namun baru dikembangkan luas muali tahun 60-70an.

Salah satu contoh adaptasi konsep bullpup adalah yang dilakukan oleh Royal Small Arms Factory (RSAF) Enfiled, Inggris. Dengan ambisi untuk menggantikan senapan infanteri dan sub-machine gun, tahun 1947 RSAF Enfield memulai pengembangan dari 4 desain senapan baru yang dua diantaranya mirip. Yaitu EM-1 Thorpe dan EM-2 Janson. “EM” adalah singkatan dari “Enfield Model” (beberapa mengartikannya sebagai “Experimental Model) dan nama “Thorpe” dan “Janson” diambil dari nama ketua tim desainernya masing-masing. Projek EM-1 diketuai oleh Stanley Thorpe dan EM-2 oleh Stefan Kenneth Janson.
Keduanya bullpup dan memiliki bentuk yang persis kecuali pada barrel, handguard, receiver dan pistol grip.

Sesuai judulnya, artikel ini akan lebih membahas tentang EM-1 Thorpe.

EM-1 Thorpe menggunakan amunisi .280 Enfield, gas operated, select fire, dan mampu menembak 600 butir amunisi dalam satu menit untuk full-auto. Dengan berat 5Kg, panjang 91Cm (cukup panjang untuk bullpup) dan jarak efektif kira-kira 1820 meter. Thorpe Rifle didesain untuk dapat digunakan dalam berbagai skenario tempur mulai dari assault, marksman, sampai support.

Jika dilihat desainnya mirip dengan senapan SA80 (mungkin satu timeline. Karena sama-sama Inggris. Namun sejauh ini SA80 dianggap mengadopsi desain dari EM-2). Bentuk linier dengan tujuan untuk mengendalikan recoil (sudah tentu ini desain yang terkenal lewat Armalite AR-10 - AR-15), dengan carry-handle permanen. Diatas carry-handle terdapat optical sight non-teleskop yang juga permanen, curved magazine, charging handle di sebelah kiri, pistol grip yang bentuknya mirip pistol revolver, dengan bahan dominan metal dan sedikit wood-kit di bagian handguard dan pistol grip.

Sumber foto


Disebutkan EM-1 memiliki trigger group yang diadopsi dari FG 42, sedangkan sistem gas dan beberapa suku cadang diadopsi dari Gerat 06 (StG 45). Beberapa sumber mengatakan bahwa sistem yang diadopsi adalah roller-delayed milik varian Gerat 06H yang disebut sukses menggantikan sistem long-stroke dari StG 44, dan sukses berevolusi menjadi sistem yang digunakan oleh G3, dan MP5. Namun sumber yang lain mengatakan bahwa yang diadopsi adalah roller-locked milik varian Gerat 06. Yang pasti sistemnya blowback. Selebihnya adalah dust cover yang juga disebut terinspirasi dari StG 44 dan desain awal menggunakan bipod integral yang terinspirasi dari FG 42. Namun selanjutnya diganti dengan deatachable bipod.

Mekanisme Kompleks.


Hasil tes menunjukkan bahwa kompleksitas mekanismenya (terutama pada mekanisme trigger dan bolt carrier) membuat EM-1 dianggap tidak ramah pengguna.

"Perawatannya bukanlah sesuatu yang sulit. Namun membongkar-pasang bolt-nya adalah mimpi buruk" - Garrett Benson, Forgotten Weapons.

Ketika bolt carrier terpantul ke belakang, tidak langsung mengokang hammer, namun ada part seperti ring yang disebut "cocking plate" yang ikut berputar seiring dengan piston untuk mengokang hammer ke belakang. Ini disebabkan karena desainnya mengakibatkan terbatasnya penempatan ruang sehingga bolt-carrier group berada dibawah atau diatas piston entahlah agak bingung juga bagaimana membayangkannya.

Mekanisme yang membutuhkan "cocking plate" untuk mengokang hammer | Sumber foto

Kemudian ada fitur dimana saat magazine yang terisi penuh dipasang, bolt akan tertutup secara otomatis dan memuat satu peluru ke dalam chamber. Jadi tidak perlu mendorong charging handle sehingga lebih cepat (karena langsung tembak). Ini adalah sesuatu yang sangat menarik (dan terdengar menyenangkan). Namun dinilai tidak perlu dan dapat menyebabkan malfungsi (alasannya penulis belum tahu. Mungkin ada yang tahu? Beritahu penulis agar sama-sama tahu. Tidak ada yang tempe).

Karena kompleksitasnya tersebut, EM-1 ditolak dan RFAS Enfield berfokus pada pengembangan EM-2 yang mekanismenya dianggap lebih efektif (yang mungkin kemudian berevolusi menjadi SA80). EM-2 pun tidak bertahan lama di tubuh militer Inggris karena kemudian digantikan oleh FN FAL. Sebagai perbandingan, di bawah ini foto dari EM-2 Janson

EM-2 Janson | Sumber foto

Apakah EM-1 Thorpe masih berwujud? Tentu saja masih ada satu unit purwarupa yang tersisa. Tersimpan sebagai koleksi museum Royal Armories, Inggris. Ingin melihat lebih dekat? Forgotten Weapons telah merilis video tentang ini di youtube > https://www.youtube.com/watch?v=lAB27i2XE2E

Anda punya pendapat atau teori lain tentang ini? silahkan saling berbagi di kolom komentar.

Ngomong-ngomong, karena blog ini masih sangat baru, penulis menerima “request” topik dari para pembaca untuk diangkat kedalam blog ini agar semakin lengkap. Terimakasih.

Dieter 1914
Sumber referensi:  





Komentar

Artikel Populer