Lewis "Assault Phase" Rifle

Lewis "Assault Phase" Rifle | Sumber foto

Kolonel Isaac Lewis terkenal dengan “Lewis Gun” yang menjadi salah satu senapan mesin ringan standar yang digunakan sekutu khususnya Inggris. Bahkan beberapa mungkin digunakan oleh para pejuang kita saat perang revolusi dulu.

Sekitar tahun 1916 - 1918 berbekal pengamatan dari perang parit ala PD1, Kolonel Lewis berfikir untuk mendesain sebuah senapan dengan sistem yang memungkinkan untuk berperang dengan mobilitas yang lebih tinggi, tidak seperti perang parit yang cenderung stagnan (beliau melihat banyak keterbatasan didalamnya).

Kemudian lahirlah Lewis “Assault Phase” Rifle. Senapan otomatis dengan desain yang menurut saya cukup superior pada eranya. Menggunakan amunisi standar AS, .30 1906 (.30-06 Springfield, 7.62x63mm) dengan detachable magazine, pistol grip, charging handle di sebelah kiri, pisir, dan sistem safety sederhana. Serta piston operated.

Posisi selektor berada didepan pelatuk cukup diputar menggunakan jempol dan disebutkan mempunyai 3 fungsi, safe,semi, dan auto. Mungkin memang bukan yang pertama yang memiliki kemampuan select fire. Pisirnya standar namun tidak dilipat, melainkan ditanam di dalam upper. Untuk menaik-turunkannya cukup ditarik dan didorong.

sumber foto

Baik Lewis “Assault Phase” ataupun BAR (Browning Automatic Rifle) keduanya memiliki konsep yang sama. Self-loading, “walking fire” atau mampu ditembakkan dengan mudah saat operatornya bergerak/berjalan (alasan BAR mempunyai lifting-handle adalah agar dapat ditenteng sembari ditembak dalam posisi berdiri atau berjalan). Namun pada trial tahun 1918, Lewis “Assault Phase” ditolak dan militer AS memilih ke pengadaan M1918 BAR, padahal jika dilihat dari desainnya, Lewis “Assault Phase” terlihat beberapa langkah lebih maju ketimbang BAR (bahkan beberapa orang bilang mirip assault rifle). Terutama pada berat, BAR memiliki berat 8Kg sedangkan racikan Kolonel Lewis hanya 6Kg. Lebih “mobile” dengan desain low-profile-nya. Kemungkinan karena militer AS sudah lebih dulu dan sudah sangat banyak membeli BAR (dengan kata lain terlanjur).

Apa masih ada? Ya, tentu masih utuh. Tersimpan di beberapa museum sebagai benda purwarupa. Ingin lihat lebih dekat?
TheFireArmBlog atau TFB telah merilis video tentang senapan ini. Termasuk disassambling-nya, silahkan ditonton (bukan sponsor). > https://www.youtube.com/watch?v=uwy1QYTkWU8

Anda punya pendapat atau teori lain tentang ini? silahkan saling berbagi di kolom komentar.

Ngomong-ngomong, karena blog ini masih sangat baru, penulis menerima “request” topik dari para pembaca untuk diangkat kedalam blog ini agar semakin lengkap. Terimakasih.

Dieter 1914

Komentar

Artikel Populer